- -

Oleh Nely Izzatul M

Lebaran agustus 2012 lalu, aku dan saudara sepupuku mempunyai pengalaman apik dalam mengisi libur lebaran. Tentu saja pengalaman itu tak jauh-jauh dari kegiatan menjelajah Kota Lamongan. Maklum, karena kita sempat berfikir, di usia yang hampir 20-an tahun ini, kita belum tahu banyak tentang seluk-beluk Kota Kelahiran, Lamongan.
Kebanyakan orang jika mendengar kata “Lamongan” akan mengidentikkannya dengan Soto, Wingko, Nasi Buran, Makam Sunan Drajat, Gua Maharani, atau WBL (Wisata Bahari Lamongan). Itu benar. Lamongan memang terkenal dengan itu semua. Bahkan menurutku, Lamongan lebih daripada itu. Kota tempat kelahiranku ini mempunyai keajaiban dan keunikan yang belum tertampilkan khalayak. Keajaiban itu masih terpendam, perawan, tak terjamah, tak terbantah. Dan aku tak munafiq.
Awalnya perjalanan menjelajah Lamongan bersama sepupu dilakukan dengan niat “Wisata Kuliner”. Kurang lebih 3-4 hari kita berpetualang. Petualangan pertama dimulai dengan merasakan pedasnya rujak Mbok Tas dan segarnya Es Dawet Ental. Menikmati Soto Tuki, Bakso Golf, hingga yang paling menggiurkan adalah Es Batil.

Es Batil? Mungkin bagi mereka yang belum pernah mencoba akan penasaran dengan minuman satu ini. Batil adalah semacam kue yang terbuat dari tepung beras yang diolah dengan tape dan parutan kelapa. Kemudian batil ini dipotong kecil-kecil untuk campuran es bersama dengan siwalan, kacang hijau, agar-agar, dan santan. Pemanisnya menggunakan gula aren. Akupun yang sejatinya orang Lamongan baru akhir-akhir ini mengetahui bahwa Lamongan punya minuman khas selain Es Dawet Ental (Siwalan) dan Es Legen (Aren).
Es Batil tidaklah mudah didapatkan di sembarang tempat. Bagi yang ingin merasakan kesegaran es ini, hanya bisa menjumpai di Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. Lokasi penjualan Es Batil berada di tepi jalan Desa Bulubrangsi. Satu mangkok es yang sekilas mirip es campur ini cukup murah, hanya Rp 2.500.
Selain Es Batil, Lamongan juga terkenal dengan makanan khas yaitu Wingko Babat, Nasi Buran dan Soto. Lamongan tidak hanya menawarkan tempat-tempat yang dapat dijadikan sebagai wisata kuliner. Disana, kita juga bisa mengunjungi berbagai macam tempat wisata. Mulai dari tempat wisata yang menawarkan pembelajaran (WBL dan Goa Maharani), sampai pada wisata yang menawarkan sisi religius, contohnya Sunan Drajat.
Sebagai contoh, tempat wisata yang paling terkenal di Lamongan adalah WBL (Wisata Bahari Lamongan). WBL terletak di pesisir utara Pantai Jawa, tepatnya di kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Wisata ini Berdiri sejak tahun 2004 sebagai hasil pengembangan objek wisata yang telah ada sebelumnya, yaitu Pantai Tanjung Kodok. Memadukan konsep wisata bahari dan dunia wisata dalam areal seluas 11 hektare, WBL siap memanjakan pengunjung dengan konsep one stop service mulai jam 08.30-16.30 WIB setiap harinya.
WBL menawarkan hadirnya 3 wahana baru setiap tahunnya. Selain itu tersedia pula fasilitas pendukung seperti Pasar Hidangan, Pasar Wisata, Pasar Buah dan Ikan serta fasilitas umum lain seperti Mushola, Klinik, ATM, Tempat Menyusui Ibu & Bayi, Toilet, Tempat Parkir dan lain sebagainya. Terhubung dengan Tanjung Kodok Beach Resort dan Maharani Zoo & Goa, menjadikan perjalanan wisata anda semakin nyaman dan berkesan.
Kawan, selain WBL, sebenarnya Lamongan masih punya banyak tempat wisata –meskipun itu terkenal atau tidak. Ada banyak hal indah yang ada di Lamongan, namun semua itu belum terpublish khalayak. Sering aku “merasa terusik” dan “merasa terganggu” dengan keadaan Kota Kelahiranku. Ada sebuah keinginan kuat untuk menjadikannya sebagai lahan alam potensial, karena sebenarnya Lamongan-pun punya alam memukau tak jauh beda dari yang lain. Tapi entah kenapa tak banyak yang punya inisiatif untuk mengelola, menjadikan lahan wisata atau sejenisnya. Bahkan jika aku berkeinginan pun, mungkin itu hanya akan menjadi mimpi yang tak tahu kapan Tuhan kan memeluknya

Karya Nely Izzatul M
Kabid Kader IMM Koms ekstra UM
2012-2013

Leave a Reply