- -

PANDERMAN

Oleh : Agregat Illah

        Bersama enam belas orang yang telah bersiap dengan gerak langkah pasti (atau mungkin kata mas Arik malah delapan belas orang?? Entahlah,, ^_*) “empat Juni dua ribu sebelas” at panderman!!. Setelah lewat shalat maghrib, kami bersiap menaklukkan puncak panderman, bagi yang mereka yang sudah pernah mendaki panderman mungkin ini hal biasa, tapi bagiku dan beberapa teman yang belum pernah sama sekali, ini adalah pengalaman baru, dan sedikit menegangkan (terkhusus untukku). Sebagai awalan kami semua berdo’a untuk keselamatan bersama dan diakhiri dengan ritual penambah semangat ^^ (toos bareng). Perlahan pasti kami mulai melangkah meniti jalan yang masih datar dan halus (paving malah), beberapa menyeletuk “coba jalannya gini sampai atas” seep bangetlah..!! tapi akan tambah seruuu lagi kalau jalan itu bergerak alias escalator gitu… hahaa ~mimpi kale yeee..~ hiburan hati karena ternyata diriku mulai ngos-ngosan, dengan kondisi yang tak sepenuhnya prima dan sudah kelelahan sedari kemarin, seharusnya aku tak memaksakan kehendak tuk mendaki Panderman, tapi enggan ini terkalahkan oleh rasa penasaranku akan Panderman, namun ternyata justru aku merepotkan banyak orang ^_’ (maafkan diri ini yaa.. percayalah.. semua itu di luar skenario..hehhe) maka perjalanan ini tak hanya menantang tapi juga sungguh sangat melelahkan {huhhhuu}.



        Baru di awal perjalanan, tapi rasanya dada ini sudah tak kuat, nafas terus memburu (hoalah lebay.. hiihii) tapi memang begitulah adanya. Malam itu aku merasa menjadi orang yang paling lemah di dunia ini, bayangkan saja baru melangkah berapa meter saja, ku sudah tepar. Sedikit-sedikit aku meminta istirahat, terkadang juga pening ikut meramaikan lelahnya raga ini.  Saat itu hanya satu yang terlintas dalam benakku, kembali turun ke bawah dan tidur di rumah warga “hahaa”, karena sungguh aku tak ingin merepotkan semuanya, mas-mas, mbak-mbak, teman-teman… . Semuanya tak lelah menyemangatiku [atau mungkin geregetan juga yaaa,, ahhahahhaa]dan tentunya dengan caranya masing-masing yang tak pernah ku lupakan serta boomnya mas mamay wkwkwkwk. Di sela-sela istirahatku yang entah untuk kesekian kalinya, raga ini seperti menuai suntikan semangat yang tak pernah ku tahu dari mana datangnya. Senyum, tawa, dan rangkaian celoteh ku telah kembali ^_* betapa senangnya hati ini {prikitiuw..uw..uw..}.
        Sampai pada pos 2 (kalau tidak salah) menikmati istirahat yang cukup panjang, kemudian kembali melanjutkan perjalanan, tapi ternyata aku mulai mengalami kelelahan yang memang tak seakut di awal namun cukup sangat menggangu dan menderita. Medan yang semakin menantang dan terjal, babatuan, licin. Terperosok menjadi hal yang tak aneh lagi, kelelahan luar biasa, tapi aku punya insulin semangat yang masih ku simpan dalam hati, berjalan tertatih dan merangkak tuk meniti jalur yang tak dapat kulihat karena gulita malam terus membayang. Ketika memandang langit, kawanan bintang menjadi saksi bisu perjalanan kami, para punggawa IMM, menerjang malam menaklukkan puncak tertinggi panderman!! Di atas sebongkah batu seraya duduk berselonjor, mata ini memandang bintang tak lelah menebar kilaunya, entah apa yang membuat ku lantas menitikkan airmata, hanya sekejap namun cukup membuat lega dada ini, dan tentunya tak ada yang melihat (kan malam…hehhee). Dalam tetesan airmata yang hanya sekejap itu, ku sadari di tempat ku berpijak ini sebenarnya sinar bintang sudah terlihat sangat indah, sueer!!, namun satu hal yang harus ku sadari dan yakini, aku akan dapat melihat bintang yang jauuuuuh lebih indah di puncaknya nanti, dan tentu aku harus berjuang untuk itu!!!
        Perjalanan yang begitu.. berharga, takkan pernah ku lupa dan akan menjadi cerita nantinya (begitu kata mas Aam yang baik hati hihihiii). Akhirnya aku dapat menginjak puncak Panderman!! Yuuhuuuu.. dan tentunya tak hanya kawanan bintang yang terlihat, tapi juga kawanan manusia ‘pastinya,, hahahahha’, semua hanya dapat ku lukis dengan satu kata INDAAAH !!! Subhanallah….. Ya Rabb semua hanya karena kuasaMU, akhirnya ku dapat menatap dan menginjakkan kakiku di bumiMu yang lain, syukurku tiada henti setelah serangkaian panjang do’aku terangkai selama perjalanan menggapai puncak, hanya kuasaMu, sungguh semua kehendakMu Ya Tuhanku…
Thanks to:
  • mas Miftah: terima kasih atas pinjaman ranselnya tuk pegangan tanganku, karena itu adalah awal diriku merasa sudah tak mampu ~hihihii..
  • mas Aam: wuuuiih…. Matur suwun sanget engkang kathah… sudah merelakan tangannya tuk ku jadikan tumpuan selama perjalanan di awal.. dan mengiringi sampai di puncak hingga turun ke bawah..
  • mas Eko: makasih,, makasih,, telah menolongku dan menarikku, padahal aku sudah merasa benar-benar tak kuat lagi melangkah, bukannya tak mau menerima uluran tangan peyan, tapi aku malah merasa membebani banyak orang.. hehhee   
  • mas Mamay dan mas Arik: (duo gokil) hahhaahhaa yakinlah sumpah.. aku sangat terhibur dengan lelucon-lelucon peyan berdua selama perjalanan, mau aku dikatain badan double, atau apalah aku gag akan tersinggung.. wes kebaal.. hahhha (ada yang membekas di hati, dan akan ku buktikan!!! Kikukkikukkiukuk..^_*)
  • mas Yogi dan mas Arif: thanks a lot.. sudah susah-susah membawakan tas saya.. huhuuu jadi gag enak..
  • kak Elsa dan Nely: seng kuat reek.. seep wes.!! Tapi kak elsa.. peyan iki ngajak-ngajak malah aku ditinggal disik an.. huhuu.. nely.. terima kasih sudah menyuapi ku dengan sendok mungilmu… hehehe
  • Akbar: tingkyu beud bwt yel-yelnya… hahahhaha sampe isin dewe aq ngerungokne.. ^_^`
  • Mb Khofif dan mb Nila: kita pasti bisa menaklukkan puncak selanjutnya.. chayoo..!! ojok kapok mb Khofif.. aq ae durung kapok masio mberangkang-mbrangkang.. wkwkwkwkk
  • mas Afam: terima kasih buat minumnya.. hehehhe penolong bgt wes..
  • mas Amin dan mas Joko: ucap ku atas terima kasih yang tak terhingga deh pokoknya..^_^, ati-ati mas Amin ojok sering-sering kepleset.. heehehhee
Sudah saya absen semua khan….. jazakallah khairan katsiron…. Semoga Allah yang membalas semua kebaikan kalian yang tak ternilai lagi… oya.. jangan kapok-kapok ngajak saya muncak lagi yaa.. janji wess edisi Panderman adalah yang terakhir.. gag mau lagi kayak gituu… hhehehee>>>>
PANDERMAAANN…….. saya menuai banyak pengalaman berharga!!!

Karya Agregat Illah N
ketua Umum 
IMM Komisariat ekstra UM 2012-2013

Leave a Reply